Minggu, 02 Oktober 2011

Batik Port Numbay diminati mancanegara


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
JAYAPURA: Batik Port Numbay asal Papua kini sudah mulai banyak diminati pasar mancanegara, salah satunya di Italia, menyusul setelah produk budaya dalam negeri itu itu diakui oleh Unesco sebagai warisan dunia.
Pengusaha sekaligus desainer batik Port Numbay, Jimmy Hendrick Afaar, kepada wartawan di Jayapura, Kamis, mengatakan, penggemar batik Port Numbay tidak hanya di Indonesia saja, namun sudah merambah hingga ke mancanegara.
“Kalau di Indonesia, penggemar bantik Port Numbay ibarat sudah seperti kacang goreng. Sementara di kalangan mancanegara peminat batik asal Papua ini sudah cukup banyak, mudah-mudahan bisa merambah lebih luas lagi,” katanya.
Dia menilai, memperkenalkan Budaya Papua melalui batik perlu dilakukan, apalagi di era globalisasi yang semakin maju seperti saat ini. Untuk itu harus dimulai dari sekarang.
“Selama lima tahun berkarya, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk memperkenalkan budaya Papua lewat batik yang saya buat hingga ke mancanegara,” ucap Jimmy.
Menurut dia, dalam sebulan dirinya mampu memproduksi batik cap sebanyak 80 lembar per bulan. Sementara untuk batik tulis sebanyak 50 lembar per bulan dengan mempekerjakan 15 orang pegawai.
“Untuk batik tulis dalam sehari saya bisa menghasilkan 15 lembar batik dan proses pekerjaannya dilakukan oleh mama-mama Papua,” ujarnya.
Ia meyakini, kedepan akan banyak orang yang mengenal batik Papua karena punya ciri khas tersendiri ataupun biasa disebut “etnic”, dan batik merupakan salah satu kebutuhan yang tak terhingga, karena akan banyak orang ingin memakai atau sekedar koleksi sejumlah batik dengan motif yang berbeda-beda.
Sementara untuk mengikuti perkembangan pasar sekaligus lebih memperkenalkan beragam budaya lewat batik, kata Jimmy, dirinya akan mengeluarkan motif terbaru dari suku Kamoro dan Amungme.
“Selama ini kan batik Port Numbay Papua selalu menghadirkan motif tifa, perahu, burung dan lainnya. Untuk kedepan, kami siapkan motif baru dari suku Kamoro dan Amungme seperti patung dan lainnya, namun didalamnya tetap menampilkan motif khas Port Numbay,” ucap Jimmy.
Dia berharap melalui inovasi motif batik yang lebih luas sampai seluruh daerah Papua, pelanggan batik Port Numbay baik yang berada di Indonesia dan luar negeri memiliki banyak pilihan.
“Memuaskan pelanggan sangat penting dilakukan, apalagi saat ini batik Port Numbay tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi sudah merambah hingga mancanegara, yakni Italia dan beberapa negara lainnya,” ungkapnya.
Diketaui, selain dalam bentuk kain, Butik Batik Port Numbay juga menyediakan produk lainnya berupa kemeja, kebaya, gaun pengantin dan berbagai keperluan akseoris rumah tangga, seperti “bed cover”, tutup galon air mineral dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar