Gubernur Sulawesi Barat, H. Anwar Adnan Saleh, bangga perahu Sandeq mendapat kepercayaan untuk mewakili Asia pada festival maritim internasional di Perancis, 13-19 Juli 2012.
“Ditunjuknya perahu Sandeq menjadi satu-satunya wakil Asia pada festival di negara Prancis tentu sangat membanggakan masyarakat yang ada di tanah Mandar karena tidak semua daerah maupun negara memiliki kesempatan emas seperti ini,” kata Gubernur di Mamuju, Kamis.
Menurutnya, dengan ikut sertanya perahu Sandeq dalam acara festival Maritim Internasional akan bisa memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sektor pariwisata yang ada di tanah Mandar.
“Perahu Sandeq merupakan perahu tradisional yang tak dimiliki daerah lain. Ini merupakan kebanggaan yang nantinya dapat dikembangkan sebagai wisata bahari melalui kegiatan sandeq race yang dilakukan secara rutin tiap tahun,” ucapnya.
Gubernur menyampaikan, dirinya yang baru saja menerima kunjungan pihak panitia festival Maritime International Brest Prancis, Pascal Chelet-Roux, terkait permintaan mereka (panitia) untuk mendukung kegiatan festival ini.
“Dengan senang hati, saya langsung memberikan dukungan penuh untuk memberangkatkan para “Passandeq” ke Prancis karena ini merupakan kepercayaan yang luar biasa,” urainya.
Karena itu, lanjut Gubernur, pihaknya meminta kepada tim pemandu tim Sandeq, agar segera mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan yang digelar sekali dalam empat tahun itu.
“Yang jelas, pemerintah akan mendukung penuh, baik dari dukungan materi maupun material. Kesempatan emas ini harus kita maksimalkan sehingga pada saat di negara Prancis mampu memberikan hasil positif untuk menjaga harkat dan martabat di mata dunia,” tuturnya.
Sebelumnya, panitia festival Maritime International Brest Prancis, Pascal Chelet-Roux, mengemukakan, perahu tradisional bercadik dari Mandar memang tak hanya dikenal di dunia maritim Indonesia, namun perahu ini telah dikenal hingga di belahan dunia.
“Memang benar, perahu Sandeq ini akan mengikuti festival maritim internasional yang akan berlangsung di kota Prancis,” ucapnya.
Dia mengatakan, pada kegiatan ini para “Passandeq” tidak akan menunjukkan kecepatan dan ketangguhannya mengarungi lautan di acara itu. Melainkan, para peserta hanya mengikuti parade maritim bersama perahu-perahu layar dari berbagai belahan dunia lainnya.
Sumber: KOMPAS
“Ditunjuknya perahu Sandeq menjadi satu-satunya wakil Asia pada festival di negara Prancis tentu sangat membanggakan masyarakat yang ada di tanah Mandar karena tidak semua daerah maupun negara memiliki kesempatan emas seperti ini,” kata Gubernur di Mamuju, Kamis.
Menurutnya, dengan ikut sertanya perahu Sandeq dalam acara festival Maritim Internasional akan bisa memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sektor pariwisata yang ada di tanah Mandar.
“Perahu Sandeq merupakan perahu tradisional yang tak dimiliki daerah lain. Ini merupakan kebanggaan yang nantinya dapat dikembangkan sebagai wisata bahari melalui kegiatan sandeq race yang dilakukan secara rutin tiap tahun,” ucapnya.
Gubernur menyampaikan, dirinya yang baru saja menerima kunjungan pihak panitia festival Maritime International Brest Prancis, Pascal Chelet-Roux, terkait permintaan mereka (panitia) untuk mendukung kegiatan festival ini.
“Dengan senang hati, saya langsung memberikan dukungan penuh untuk memberangkatkan para “Passandeq” ke Prancis karena ini merupakan kepercayaan yang luar biasa,” urainya.
Karena itu, lanjut Gubernur, pihaknya meminta kepada tim pemandu tim Sandeq, agar segera mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan yang digelar sekali dalam empat tahun itu.
“Yang jelas, pemerintah akan mendukung penuh, baik dari dukungan materi maupun material. Kesempatan emas ini harus kita maksimalkan sehingga pada saat di negara Prancis mampu memberikan hasil positif untuk menjaga harkat dan martabat di mata dunia,” tuturnya.
Sebelumnya, panitia festival Maritime International Brest Prancis, Pascal Chelet-Roux, mengemukakan, perahu tradisional bercadik dari Mandar memang tak hanya dikenal di dunia maritim Indonesia, namun perahu ini telah dikenal hingga di belahan dunia.
“Memang benar, perahu Sandeq ini akan mengikuti festival maritim internasional yang akan berlangsung di kota Prancis,” ucapnya.
Dia mengatakan, pada kegiatan ini para “Passandeq” tidak akan menunjukkan kecepatan dan ketangguhannya mengarungi lautan di acara itu. Melainkan, para peserta hanya mengikuti parade maritim bersama perahu-perahu layar dari berbagai belahan dunia lainnya.
Sumber: KOMPAS
ITB Kembangkan Robot untuk Bencana Alam
“Pengembangan robot untuk penanggulangan dan penyelematan bencana alam ini terinsipirasi dari kejadian gempa bumi di Bantul,” kata Peneliti Robot ITB Kusprasapta Mutijarsa, di Bandung, Kamis.
Kusprasapta mengatakan, riset untuk membuat robot penanggulangan dan penyelematan bencana alam tersebut sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.
“Risetnya sendiri sudah sejak tiga tahun lalu dan sampai saat ini kami masih pengembangan risetnya,” kata Kusprasapta.
Robot tersebut menurut dia berdimensi dengan panjang sekitar 30 cm, lebar 20 cm dan tinggi sekitar 15-20 cm.
Ia mengatakan, pembuatan dan penelitian robot tersebut dilakukan oleh STEI dan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
Dikatakannya, robot cerdas tersebut nantinya akan dilengkapi dengan sebuah kotak makanan dan P3K.
“Selain dilengkapi sensor ultrasonik, kamera dan base untuk mengendalikan serta dilengkapi kotak kecil untuk perlengkapan P3K dan makanan,” ujar Kusprasapta.
Menurut dia, kinerja dari robot penanggulangan bencana ini akan berjalan menyusuri daerah bencana alam dan akan mencari korban-korban bencana alam.
“Robot ini bisa berjalan hingga radius ratusan meter di daerah bencana alam, hanya saja kita masih mengembangkan apakah robot ini jenisnya akan berkaki atau seperti tank,” ujarnya.
Ia menuturkan, faktor dana dan komponen yang sebagian dibuat di luar negeri menjadi kendala utama dalam pengembangan riset robot.
(ANT/A038)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar